BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai seorang calon
guru kita wajib memahami karakter masing-masing siswa kita sehingga kita dapat
mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa kita yang nantinya dapat kita jadikan
acuan dalam menentukan metode dalam proses belajar mengajar. Sehingga kita tahu
apa yang harus dilakukan dalam menghadapi siswa.
Pada hakikatnya
masing-masing individu di dunia ini memiliki karakter pribadi yang berbeda-beda
sehingga dalam pergaulannya juga berbeda pula caranya. Dengan kita memahami
prilaku dari individu tersebut maka nampak jelas kita akan tahu atas hal apa
yang harus kita lakukan. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya kita mendalami
pribadi orang lain dalam berinteraksi.
Melalui tugas
penyusunan studi kasus ini penulis mencoba untuk memahami pribadi siswa yang
memiliki masalah yang harus dipecahkan, ketika menyebutkan masalah maka kita
akan langsung beranggapan bahwa hal itu pasti bersifat negatif.
Disini penulis menekankan
bahwa masalah tidak diartikan sesuatu yang bersifat negatif, namun masalah
diartikan sebagai sesuatu yang berbeda dari pada yang lainnya. Sehingga sesuatu
yang tidak sama dengan yang lainnya adalah masalah. Disini penulis akan mencoba
menggali informasi dari siswa sebagai klien yang dianggap memiliki sesuatu yang berbeda dari
teman sebayanya.
Pada dasarnya pembuatan studi
kasus ini merupakan salah satu tugas yang diberikan pihak kampus kepada
mahasiswa PPL sebagai salah satu syarat untuk kelulusan PPL, namun terlepas
dari hal itu penulis sebagai penyusun merasa bangga dan percaya bahwa dalam
proses penyusunan ini memiliki manfaat yang begitu mendalam bagi mahasiswa
sebagai bekal nantinya untuk menjadi seorang guru. Mahasiswa dapat belajar
memahami kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses belajar mengajar dan juga
menemukan solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
oleh siswa. Sehinnga studi kasus ini,penulis kerjakan dengan semaksimal mungkin
untuk mendapatkan data dan analisis yang tepat dari permasalahan yang dihadapi
siswa.
Penulis adalah Mahasiswa
PPL di MTs Aswaja Tunggangri Kalidawir, oleh sebab itu kami mengambil salah satu siswa yang ada di MTs
Aswaja Tungagngri Kalidawer yaitu pada kelas VIII C yang berjumlah 35 siswa,
hal ini untuk memudahkan observasi dan wawancara dalam rangka mengumpulkan
data. Berikut data siswa kelas VIII C:
No
|
Nama Siswa
|
L/P
|
1.
|
Agung Rois Saputra
|
L
|
2.
|
Ahmad Khotib Al
Muqorrobin
|
L
|
3.
|
Ahmad Luxma Hendra
|
L
|
4.
|
Ahmad Riski Faturrohman
|
L
|
5.
|
Ahmad Saiful Anam
|
L
|
6.
|
Ali Mustofa
|
L
|
7.
|
Anik Wandira
|
P
|
8.
|
Bela Widyawati Ariyani
|
P
|
9.
|
Chusnan Ansyori
|
L
|
10.
|
Didik Dwi Irawan
|
L
|
11.
|
FredyantoWibowo
|
L
|
12.
|
Hanim Setiani
|
L
|
13.
|
Hawa Nur Ngadina
|
P
|
14.
|
Ibnu Sabillilah
|
L
|
15.
|
Khoirun Nazikin
|
L
|
16.
|
Lucky Vega
Arinbi
|
P
|
17.
|
Lukman Hakim
|
L
|
18.
|
M. Aditiya
|
L
|
19.
|
M. Ikhwan Bastomi
|
L
|
20.
|
M. Khafidz Izha Ismail
|
L
|
21.
|
Mila Bella Penda
Sari
|
P
|
22.
|
Moh. Firdaus Sultonul Aziz
|
L
|
23.
|
Moh. Rizal Fauzi
|
L
|
24.
|
Mohamad Gery Prasetyo
|
L
|
25.
|
Mohammad Muhyi Fajar Shodik
|
L
|
26.
|
Muhammad Abdul
Kobir
|
L
|
27.
|
Muhammad Fahmi Wiba Putra
|
L
|
28.
|
Muhammad Nazrul Anam
|
L
|
29.
|
Muhammad Rifa’I Hasan
|
L
|
30.
|
Rina Nur Fadilah
|
P
|
31.
|
Risma Saputra
|
P
|
32.
|
Rohmat
|
L
|
33.
|
Siti Uswatun Khsanah
|
P
|
34.
|
Umi Lailatul Safitri
|
P
|
35.
|
Umi Lutfiana
|
P
|
Penulis juga berharap
bahwa penyususnan laporan studi kasus ini semoga bermanfaat bagi para pembaca
dan dapat digunakan sebaik-baiknya oleh semua pihak yang berkepentingan.
B.
Tujuan Penyusunan Studi Kasus
Pada dasarnya tujuan dari
penyususnan studi kasus ini adalah untuk membantu siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, hal ini disebabkan oleh tugas utama siswa adalah
belajar. Jika terdapat masalah yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya harus
diselesaikan agar tidak menjadi masalah yang berkelanjutan.
Maka tujuan bimbingan
melalui studi kasus adalah:
- Mengidentifikasi keadaan siswa yang memiliki masalah atau prilaku tertentu.
- Mengidentifikasi sebab masalah yang dihadapi oleh siswa
- Mencari akar permasalahan yang nantinya akan diselesaikan agar siswa lebih fokus dalam pembelajaran
- Mengadakan prognosa, yaitu menentukan jenis
bantuan pemecahan masalah.
- Melaksanakan bimbingan yang sesuai dengan keberadaan dan keadaan siswa atau masalah yang dihadapinya.
C.
Alasan Memilih Siswa
Sesuai dengan pedoman studi
kasus maka penulis memilih siswa yang memiliki perbedaan prilaku atau memiliki
sesuatu yang unik untuk diteliti lebih mendalam. Penulis tidak hanya melihat
keberadaan siswa melalui sisi negatifnya namun juga melihat sisi positif latar
belakang siswa. Sehingga akan didapatkan informasi yang bersifat objektif
dengan tidak memandang siswa dari sudut pandang yang negatif.
Selanjutnya penulis
akan mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan erat dengan faktor
pendukung keberhasilan belajar siswa atau faktor apa saja yang menghambat
perkembangan siswa. Sehingga akan didapatkan
jawaban sebab akibat yang ditimbulkan dari apa yang dilakukan siswa dalam
proses belajar mengajar dan juga kegiatan relasi sosialnya.
D.
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh
informasi yang lengkap tentang peserta didik, maka dalam studi kasus ini
penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1.
Observasi,
yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara mengamati gerak tingkah laku peserta
didik baik secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Kegiatan
ini penulis laksanakan sesuai prosedural yaitu pada saat pendampingan yaitu
proses pengajaran dalam kelas.
2.
Angket,
yaitu penulis melakukan suatu pengumpulan data dengan cara memberikan isian
tentang identitas peserta didik, kegiatan maupun permasalahan yang dihadapi,
baik melalui angket langsung maupun guru bidang studi. Penulis juga memberikan
angket tentang penggalian kecerdasan siswa yang mana nantinya angket tersebut
berguna untuk tindak lanjut sebagai motivasi
ke arah positif kepada siswa untuk menjadikannya lebih baik dalam
pembelajaran.
3.
Wawancara,
yaitu dengan melakukan suatu pengumpulan data dengan cara wawancara secara
langsung dengan klien tentang berbagai informasi terutama tentang permasalahan
yang dihadapi peserta didik. Wawancara ini penulis lakukan dengan cara bertemu
langsung dengan siswa untuk menggali informasi lebih mendalam, untuk memberikan
kelengkapan data yang tidak dapat digali dari metode angket dan observasi
BAB II
IDENTIFIKASI SISWA
1.
Identitas Tentang Siswa
1.1. Nama :Muhamad Abdul Khobir
1.2. Umur : 14 Tahun
1.3. Kelas : VIII C
1.4. Alamat : Ds. Sambi doplang Kec. Kalidawer
Kab. Tulungagung
1.5. Jenis
Kelamin : Laki-laki
2. Hasil pengumpulan data:
2.1. Jarak
rumah ke sekolah : 2 km
2.2. Kendaraan
untuk sekolah : bersepedah
2.3. Komposisi
keluarga :
- Jumlah
angota keluarga: 4 orang
- Anak
ke- : 4
- Status
dalam keluarga : anak kandung
2.4.
Kegiatan siswa di rumah :
- Setelah
sekolah : tidur
- Setelah
tidur siang : membantu orang tua
- Malam
hari : belajar
- Sebelum
berangkat sekolah : mandi
- Kegiatan
waktu liburan : bermain
2.5. Hobby : bermain sepak
bola
2.6. Cita-cita :
penerus
pemain sepak bola
2.7. Pendidikan terakhir orang tua :
-
Ayah : SMP
-
Ibu : SD
2.8. Pekerjaan Ortu
-
Ayah : Wiraswasta
-
Ibu : Pedagang
2.9.
Kebangsaan orang tua
-
Ayah : WNI
-
Ibu : WNI
2.10. Agama
orang tua
-
Ayah : Islam
-
Ibu : Islam
2.11. Kesehatan
Jasmani Anak
- Keadaan
mata : Baik
- Keadaan
pendengaran : Baik
- Keadaan
perawakan : Baik
- Potensi
jasmani : Baik
-
Penyakit yang sering di alami : -
2.12.
Riwayat Pendidikan Siswa
- Umur
masuk sekolah :
5 tahun
- Lamanya
sekolah :
10 tahun
- Pernah
tinggal kelas :
-
- Hubungan
dengan umur rata-rata kelas : baik
- Mata
pelajaran yang baik nilainya : Bahasa indonesia
- Mata
pelajaran yang kurang nilainya : Matematika
- Komentar
setiap guru mata pelajaran terhadap prestasi: cukup baik
2.13.
Kelakuan Sosial siswa
-
Sikap pada guru yang mengajar : sering tidak memperhatiakan
-
Sikap pada teman sekelas : biasa
-
Sikap pada orang tua : menghormati
-
Sikap dari teman sekelas : biasa
-
Sikap
dari orang tua : mengajari
yang lebih baik
-
Sikap dari saudara : baik
-
Komentar-komentar:
a.
Guru yang megajar terhadap tingkah laku siswa
Ø
Siswa tidak memperhatikan pelajaran
Ø
Siswa sering ramai di dalam kelas
b.
Orang tua terhadap tingkah laku siswa
Ø
Tidak ada masalah
c.
Teman-teman siswa terhadap tingkah laku siswa
Ø
Siswa suka cepat emosi dan kasar kalau sedang
marah.
Ø
Membuat suasana kelas menjadi tidak nyaman
-
Kelebihan-kelebihan dalam relasi sosial: sosial
yang baik dengan teman bermainnya
-
Keterbatasan dalam relasi sosial: mencari perhatian
dengan cara yang salah
BAB III
ANALISIS MASALAH DAN PEMECAHANNYA
A.
Analisis Data
Jika dilihat dari
hasil pengumpulan data yang telah disajikan dalam bab sebelumnya, siswa
memiliki masalah terhadap kegiatan relasi sosial terkait dengan masalah
pembelajaran. Dia adalah siswa yang belum tahu porsinya sebagai siswa. Dimana
tugas untuk belajar masih diabaikan. Dengan keadaan siswa yang bisa mengabaikan
pembelajaran maka sudah dapat dipastikan bahwasannya nilai yang diperoleh tidak
maksimal, bahkan akibat yang lebih fatal jika hal ini dibiarkan terus belanjut
maka tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran akan semakin merosot dan hal
itu berpengaruh pada terhambatnya meraih cita-cita.
Untuk menjawab hal
tersebut penulis membuat angket yang berhubungan dengan penggalian potensi diri
untuk menemukan model kecerdasan siswa dan kebiasaan siswa baik pada relasi
sosial kelas, lingkungan, dan keluarga. Dari hasil angket dan tingkah laku
sehari-hari yang diamati ternyata siswa memiliki kecerdasan yang luar biasa
akan tetapi siswa sering terbawa oleh teman-teman nya yang tingkah lakunya
kurang baik ketika dikelas khususnya ketika pelajaran diberlangsung siswa ribut
sendiri akan tetapi klien ini aktif bertanya ketika ada ulangan harian dia
berusaaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai yang baik dengan cara
bertanya kepada guru tentang penjelasan dari pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Kemudian dilanjutkan dengan mewawancara siswa yang kami
dapatkan adalah model belajar siswa adalah dia belajar secara maksimal hanya
ketika menghadapi ujian dikarenakan pada
hari-hari biasa, siswa tersebut lebih suka untuk membantu orang tuanya.
Lebih lanjut penulis
mewawancari siswa, kami menemukan bahwa siswa merasa kasihan dengan orang tuanya dan dia sering
menghabiskan waktu untuk membantu orang tuanya bekerja untuk mencukupi
kehidupan seharu-hari sehingga waktu belajarnya terbengkalai. Yang menjadi
pertanyaan selanjutnya apakah hal tersebut menjadi beban siswa baik dalam pembelajaran
dan perkembangan psikisnya.
B.
Sintesis
Hubungan
permasalahan yang dihadapi siswa pada dasarnya bukan menjadikan siswa dipandang
sebagai manusia yang bersalah, dari hasil analisis data yang kami lakukan kami
mengambil beberapa butir permasalahan yang menjadi hambatan belajar siswa yaitu:
Ø
Siswa merasa belum diterima keadaannya didalam
relasi sosial.
Ø
Siswa memiliki permasalahan yaitu dengan belajarnya
yang dipengaruhi oleh keluarganya yang selalu melibatkan klien dalam mencari
nafkah.
Ø
Kecenderungan untuk mengabaikan pembelajaran dan
anggapan tidak pentingnya sebuah pelajaran.
C.
Diagnosis
Dari hasil
sintesis yang kami paparkan kami menemukan beberapa hal yang dapat disajikan
sebagai acuan sebab-sebab masalah yang dihadapi siswa:
1.
Ditinjau dari kehidupan keluarga
Jika kita melihat dari hasil wawancara,
kami menyimpulkan bahwa di dalam keluarga tidak ada masalah yang serius hanya
kedua orang tuanya yang kurang memperhatikan belajar siswa dan kedua orang
tuanya yang kurang menanggap pendidikan itu penting buat anaknya sehingga tidak ada sosok yang memantau
kegiatannya secara intensif dalam keluarga, sehingga yang terjadi adalah tidak
ada kendali atas kegiatan yang dikerjakan siswa.
2.
Ditinjau dari cara belajar siswa
Siswa memiliki kecerdasan dan dia aktif
bertanya ketika ada hal yang menganjal dipikiranya dan dia merasa belum faham
hal ini merupakan titik positif siswa akan tetapi ketika guru tidak meberikan
ketegasan kepada siswa maka dia mengabaikan proses belajar dan pada akhirnya
dia mengalami kebingunangan disaat ujian dan disaat ujian inilah dia menjadi
super aktif bertanya Karena takut mendapatkan nilai jelek.
3.
Ditinjau dari pergaulan siswa
Dalam pergaulan siswa yang mana siswa
selalu cepat marah dan kasar jika diganggu teman, kami melihat fenomena ini
adalah sebuah gejala dari hasil pandangan teman-teman siswa yang tidak
memperhatikan atau tidak menerima keberadaan/kehadiran siswa. Oleh sebab itu
dia akan selalu membuat kegaduhan sebagai cara untuk mencari perhatian teman
sekelas.
4.
Ditinjau dari perekonomian keluarga
Jika melihat pekerjaan
orang tua maka ada masalah yang dihadapi
siswa dalam segi perekonomian dimana ada empat orang anggota keluarga yang
harus ditanggung dan perekonomian mereka cukup sulit sehingga secara tidak
langsung perekonomian keluarga siswa menimbulkan masalah yang terkait dengan
fasilitas belajar seperti buku dan perlengkapan sekolah.
D.
Prognosis
Pelayanan yang dapat
kami sajikan untuk membantu siswa adalah dengan bimbingan konseling:
Ø
Pendampingan belajar.
Ø
Pemberian motivasi belajar.
Ø
Memberikan pemahaman bagaimana cara yang benar
agar dapat diterima keberadaannya di dalam lingkungan sosial.
Ø
Penanaman sikap peduli terhadap sesama yang
menjadikannya dapat memilih teman yang baik dan juga dapat menghargai teman.
Ø
Mengajarkan kepada siswa untuk mau menghormati
guru
Ø
Memberikan pemahaman kepada siswa akan
pentingnya dunia pendidikan dalam membentuk karekter anak bangsa yang cerdas
dan berkualitas.
E.
Treatment
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk
membantu siswa adalah :
Ø
Masalah Pembelajaran Siswa
1.
Siswa dianjurkan untuk belajar lebih rajin
2.
Tanamkan sikap belajar secara teratur lebih baik dari
pada belajar dadakan
3.
Lebih meningkatkan belajarnya
4.
Mau menghargai guru yang mengajar
Ø
Masalah keluarga
1.
Ajarkan pada siswa untuk mau meluangkan waktu berada
dirumah dari pada harus keluar rumah dengan tujuan yang tidak bermanfaat.
2.
Hormatilah guru karena guru adalah sumber dari ilmu
3.
Manfaatkan sebaik mungkin waktu jika memungkinkan
berkumpul dengan keluarga
4.
Ajarkan pada siswa untuk lebih bertanggung jawab
terhadap masa depannya
Ø
Masalah pergaulan
1.
Siswa dianjurkan untuk mau menghargai keberadaan teman.
2.
Siswa dianjurkan membuat hubungan pertemanan yang lebih
erat agar dapat saling mengingatkan
3.
Carilah teman yang dapat memberikan dukungan positif dengan keberadaan dan keadaan siswa
4.
Gunakan cara yang baik untuk mendapatkan perhatian
teman atau agar siswa dapat diterima di dalam kelas.
5.
Kegiatan berprestasi lebih baik dari pada mengganggu
teman sekelas untuk mendapatkan perhatian.
F.
Follow Up
Dari hasil treatment
yang kami lakukan kami dapat melihat bahwa siswa lebih merasa percaya diri
dengan keadaannya. Yang mana dulunya dia mencari perhatian teman-teman dengan
cara mengganggu sekarang dia lebih tenang di dalam kelas. Sedikit-demi sedikit
siswa telah mau memperhatikan pelajaran yang kami ajarkan. Dari penanaman sikap
tanggung jawab terhadap masa depannya siswa lebih termotivasi untuk belajar
lebih rajin, kami menyerahkan masalah
pada kedua orang tua sebagai pengawas dan yang mimiliki tanggung jawab atas
keadaan siswa dirumah. Karena keterbatasan waktu bersama dengan siswa. Oleh
sebab itu hasil treatment kami masih belum mencapai kesempurnaan yang maksimal.
Kami berharap agar pengawasan terhadap anak ini dapat dilanjutkan oleh petugas
yang berwenang disekolah seperti guru BP.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang
dapat kami ambil dari hasil studi kasus ini adalah; Mohamad abdul khobir,
adalah siswa yang kurang mendapatkan perhatian dari kedua ornag tuanya, yang
mana waktu untuk berkumpul dan mengawasi keadaan siswa sangat kecil
intensitasnya, karena kesibukan dari orang tuanya.
Terlepas dari itu
semua dia termasuk siswa yang kurang diterima keberadaannya di dalam kelas. Hal
ini terbukti dengan hasil wawancara yang kami lakukan kepada teman sekelasnya
yang mana kebanyakan mereka tidak menerima keberadaannya di dalam kelas. Sehingga
pelampiasannya untuk mendapatkan perhatian dari teman-teman sekelas yaitu
dengan cara yang salah, seperti mengganggu teman, dan cepat marah apabila di
dalam kelas.
Namun demikian
kami melihat potensi yang positif dari kegiatan siswa seperti seprti hobinya dalam olahraga sepak bola. Dari situ kami memberikan sebuah semangat atau motivasi supaya
apa yang menjadi hobinya tersebut bisa diaplikasikan. Kami juga tidak lupa mengingatkan
bahwa hal itu tidak akan tercapai
tidak diikuti dengan usaha dan doa.
B.
Saran
a.
Bagi siswa (Klien)
Ø Siswa
harus lebih menumbuhkan semangat dalam belajar
Ø Mulai
merubah cara belajar siswa yang serba dadakan dengan cara belajar yang teratur.
Ø Buat
suasana yang nyaman dalam kegiatan belajar
Ø Carilah
teman yang mampu membuat dirimu nyaman dan juga dapat memberikan saran serta
mengingatkan kita jika kita berbuat salah
Ø Manfaatkan
waktu luang untuk belajar, jangan digunakan untuk kegiatan yang sia-sia tidak
bermanfaat
Ø Sukuri
apa yang sudah ada dalam kehidupan sehari-hari
Ø Tumbuhkan
sikap disiplin dan tanggung jawab atas segala urusan.
Ø Komunikasikan
segala masalah dengan orang terdekat
Ø Jangan
pernah menunda pekerjaan dan gunakan waktu yang sebaik-baiknya.
b.
Bagi Guru
Ø
Diharapkan guru bisa mengajarkan pada siswa
untuk lebih bertanggung jawab pada tugas siswa yaitu belajar.
Ø
Ajak anak
untuk ikut serta dalam pembelajaran aktif agar siswa bertanggung jawab dalam
pembelajaran
Ø
Gunakan
media yang mungkin dapat menjembatani siswa dalam memahami pelajaran
Ø
Berikan
perhatian lebih dengan cara sesekali berkunjung didekat mejanya
c.
Bagi keluarga
Ø
Luangkan waktu untuk kebersamaan dengan anak
Ø
Lebih perhatian pada kondisi anak
Ø
Jalin komunikasi yang lebih erat dengan anak
Ø
Awasi terus perkembangan psikis, kesehatan anak
dan juga pergaulannya
d.
Bagi Teman sebaya
Ø
Ciptakan suasana yang harmonis dan selaras antar
teman
Ø
Beri dukungan yang positif bukan malah
menjatuhkan
Ø
Ingatkan teman anda jika berada dijalan yang
salah
Ø
Terus jalin hubungan yang bersifat saling
memotifasi diri dan teman.
Ø
Tidak perlu saling mengangu terutama ketika
proses belajar berlangsung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar