Minggu, 18 Mei 2014

STUDY KASUS PPL

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sebagai seorang calon guru kita wajib memahami karakter masing-masing siswa kita sehingga kita dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa kita yang nantinya dapat kita jadikan acuan dalam menentukan metode dalam proses belajar mengajar. Sehingga kita tahu apa yang harus dilakukan dalam menghadapi siswa.
Pada hakikatnya masing-masing individu di dunia ini memiliki karakter pribadi yang berbeda-beda sehingga dalam pergaulannya juga berbeda pula caranya. Dengan kita memahami prilaku dari individu tersebut maka nampak jelas kita akan tahu atas hal apa yang harus kita lakukan. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya kita mendalami pribadi orang lain dalam berinteraksi.
Melalui tugas penyusunan studi kasus ini penulis  mencoba untuk memahami pribadi siswa yang memiliki masalah yang harus dipecahkan, ketika menyebutkan masalah maka kita akan langsung beranggapan bahwa hal itu pasti bersifat negatif.
Disini penulis menekankan bahwa masalah tidak diartikan sesuatu yang bersifat negatif, namun masalah diartikan sebagai sesuatu yang berbeda dari pada yang lainnya. Sehingga sesuatu yang tidak sama dengan yang lainnya adalah masalah. Disini penulis akan mencoba menggali informasi dari siswa sebagai klien yang   dianggap memiliki sesuatu yang berbeda dari teman sebayanya.
Pada dasarnya pembuatan studi kasus ini merupakan salah satu tugas yang diberikan pihak kampus kepada mahasiswa PPL sebagai salah satu syarat untuk kelulusan PPL, namun terlepas dari hal itu penulis sebagai penyusun merasa bangga dan percaya bahwa dalam proses penyusunan ini memiliki manfaat yang begitu mendalam bagi mahasiswa sebagai bekal nantinya untuk menjadi seorang guru. Mahasiswa dapat belajar memahami kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses belajar mengajar dan juga menemukan solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh siswa. Sehinnga studi kasus ini,penulis kerjakan dengan semaksimal mungkin untuk mendapatkan data dan analisis yang tepat dari permasalahan yang dihadapi siswa.
Penulis adalah Mahasiswa PPL di MTs Aswaja Tunggangri Kalidawir, oleh sebab itu kami mengambil salah satu siswa yang ada di MTs Aswaja Tungagngri Kalidawer yaitu pada kelas VIII C yang berjumlah 35 siswa, hal ini untuk memudahkan observasi dan wawancara dalam rangka mengumpulkan data. Berikut data siswa kelas VIII C:

No
Nama Siswa
L/P
1.
Agung Rois Saputra
L
2.
Ahmad Khotib Al Muqorrobin
L
3.
Ahmad Luxma Hendra
L
4.
Ahmad Riski Faturrohman
L
5.
Ahmad Saiful Anam
L
6.
Ali Mustofa
L
7.
Anik Wandira
P
8.
Bela Widyawati Ariyani
P
9.
Chusnan Ansyori
L
10.
Didik Dwi Irawan
L
11.
FredyantoWibowo
L
12.
Hanim Setiani
L
13.
Hawa Nur Ngadina
P
14.
Ibnu Sabillilah
L
15.
Khoirun Nazikin
L
16.
Lucky Vega Arinbi
P
17.
Lukman Hakim
L
18.
M. Aditiya
L
19.
M. Ikhwan Bastomi
L
20.
M. Khafidz Izha Ismail
L
21.
Mila Bella Penda Sari
P
22.
Moh. Firdaus Sultonul Aziz
L
23.
Moh. Rizal Fauzi
L
24.
Mohamad Gery Prasetyo
L
25.
Mohammad Muhyi Fajar Shodik
L
26.
Muhammad Abdul Kobir
L
27.
Muhammad Fahmi Wiba Putra
L
28.
Muhammad Nazrul Anam
L
29.
Muhammad Rifa’I Hasan
L
30.
Rina Nur Fadilah
P
31.
Risma Saputra
P
32.
Rohmat
L
33.
Siti Uswatun Khsanah
P
34.
Umi Lailatul Safitri
P
35.
Umi Lutfiana
P


Penulis juga berharap bahwa penyususnan laporan studi kasus ini semoga bermanfaat bagi para pembaca dan dapat digunakan sebaik-baiknya oleh semua pihak yang berkepentingan.

B.       Tujuan Penyusunan Studi Kasus
Pada dasarnya tujuan dari penyususnan studi kasus ini adalah untuk membantu siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, hal ini disebabkan oleh tugas utama siswa adalah belajar. Jika terdapat masalah yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya harus diselesaikan agar tidak menjadi masalah yang berkelanjutan.
Maka tujuan bimbingan melalui studi kasus adalah:
  1. Mengidentifikasi keadaan siswa yang memiliki masalah atau prilaku tertentu.
  2. Mengidentifikasi sebab masalah yang dihadapi oleh siswa
  3. Mencari akar permasalahan yang nantinya akan diselesaikan agar siswa lebih fokus dalam pembelajaran
  4. Mengadakan prognosa, yaitu menentukan jenis bantuan pemecahan masalah.
  5. Melaksanakan bimbingan yang sesuai dengan keberadaan dan keadaan siswa atau masalah yang dihadapinya.





C.      Alasan Memilih Siswa
Sesuai dengan pedoman studi kasus maka penulis memilih siswa yang memiliki perbedaan prilaku atau memiliki sesuatu yang unik untuk diteliti lebih mendalam. Penulis tidak hanya melihat keberadaan siswa melalui sisi negatifnya namun juga melihat sisi positif latar belakang siswa. Sehingga akan didapatkan informasi yang bersifat objektif dengan tidak memandang siswa dari sudut pandang yang negatif.
Selanjutnya penulis akan mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan erat dengan faktor pendukung keberhasilan belajar siswa atau faktor apa saja yang menghambat perkembangan siswa. Sehingga  akan didapatkan jawaban sebab akibat yang ditimbulkan dari apa yang dilakukan siswa dalam proses belajar mengajar dan juga kegiatan relasi sosialnya.

D.    Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh informasi yang lengkap tentang peserta didik, maka dalam studi kasus ini penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1.         Observasi, yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara mengamati gerak tingkah laku peserta didik baik secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Kegiatan ini penulis laksanakan sesuai prosedural yaitu pada saat pendampingan yaitu proses pengajaran dalam kelas.
2.         Angket, yaitu penulis melakukan suatu pengumpulan data dengan cara memberikan isian tentang identitas peserta didik, kegiatan maupun permasalahan yang dihadapi, baik melalui angket langsung maupun guru bidang studi. Penulis juga memberikan angket tentang penggalian kecerdasan siswa yang mana nantinya angket tersebut berguna untuk tindak lanjut sebagai motivasi  ke arah positif kepada siswa untuk menjadikannya lebih baik dalam pembelajaran.
3.         Wawancara, yaitu dengan melakukan suatu pengumpulan data dengan cara wawancara secara langsung dengan klien tentang berbagai informasi terutama tentang permasalahan yang dihadapi peserta didik. Wawancara ini penulis lakukan dengan cara bertemu langsung dengan siswa untuk menggali informasi lebih mendalam, untuk memberikan kelengkapan data yang tidak dapat digali dari metode angket dan observasi

BAB II
IDENTIFIKASI SISWA

1.    Identitas Tentang Siswa
1.1.       Nama                 :Muhamad Abdul Khobir  
1.2.       Umur                 : 14 Tahun
1.3.       Kelas                 :  VIII C
1.4.       Alamat              : Ds. Sambi doplang Kec. Kalidawer Kab. Tulungagung
1.5.       Jenis Kelamin    : Laki-laki
2.    Hasil pengumpulan data:
2.1.       Jarak rumah ke sekolah      : 2 km
2.2.       Kendaraan untuk sekolah : bersepedah
2.3.       Komposisi keluarga           :
-       Jumlah angota keluarga: 4 orang
-       Anak ke-                       : 4
-       Status dalam keluarga : anak kandung
2.4.       Kegiatan siswa di rumah :
-      Setelah sekolah      : tidur
-      Setelah tidur siang : membantu orang tua
-      Malam hari             : belajar
-      Sebelum berangkat sekolah : mandi
-      Kegiatan waktu liburan       : bermain
2.5.       Hobby      : bermain sepak bola
2.6.       Cita-cita   : penerus pemain sepak bola
2.7.       Pendidikan terakhir  orang tua :    
-          Ayah    : SMP
-          Ibu       : SD
2.8.       Pekerjaan Ortu       
-          Ayah     : Wiraswasta
-          Ibu        : Pedagang
2.9.       Kebangsaan orang tua
-          Ayah   : WNI
-          Ibu       : WNI

2.10.   Agama orang tua
-          Ayah   : Islam
-          Ibu       : Islam
2.11.   Kesehatan Jasmani Anak
-       Keadaan mata                           : Baik
-       Keadaan pendengaran              : Baik
-       Keadaan perawakan                 : Baik
-       Potensi jasmani                         : Baik
-       Penyakit yang sering di alami   : -

2.12.   Riwayat Pendidikan Siswa
-       Umur masuk sekolah                              : 5 tahun
-       Lamanya sekolah                                    : 10 tahun
-       Pernah tinggal kelas                                : -
-       Hubungan dengan umur rata-rata kelas : baik
-       Mata pelajaran yang baik nilainya          : Bahasa indonesia
-       Mata pelajaran yang kurang nilainya      : Matematika
-       Komentar setiap guru mata pelajaran terhadap prestasi: cukup baik

2.13.   Kelakuan Sosial siswa
-          Sikap pada guru yang mengajar  : sering tidak memperhatiakan 
-          Sikap pada teman sekelas           : biasa
-          Sikap pada orang tua                  : menghormati
-          Sikap dari teman sekelas             : biasa
-          Sikap  dari orang tua                   : mengajari yang lebih baik
-          Sikap dari saudara                       : baik
-          Komentar-komentar:
a.    Guru yang megajar terhadap tingkah laku siswa
Ø  Siswa tidak memperhatikan pelajaran
Ø  Siswa sering ramai di dalam kelas
b.    Orang tua terhadap tingkah laku siswa
Ø  Tidak ada masalah
c.    Teman-teman siswa terhadap tingkah laku siswa
Ø  Siswa suka cepat emosi dan kasar kalau sedang marah.
Ø  Membuat suasana kelas menjadi tidak nyaman
-          Kelebihan-kelebihan dalam relasi sosial: sosial yang baik dengan teman bermainnya
-          Keterbatasan dalam relasi sosial: mencari perhatian dengan cara yang salah




























BAB III
ANALISIS MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A.    Analisis Data
Jika dilihat dari hasil pengumpulan data yang telah disajikan dalam bab sebelumnya, siswa memiliki masalah terhadap kegiatan relasi sosial terkait dengan masalah pembelajaran. Dia adalah siswa yang belum tahu porsinya sebagai siswa. Dimana tugas untuk belajar masih diabaikan. Dengan keadaan siswa yang bisa mengabaikan pembelajaran maka sudah dapat dipastikan bahwasannya nilai yang diperoleh tidak maksimal, bahkan akibat yang lebih fatal jika hal ini dibiarkan terus belanjut maka tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran akan semakin merosot dan hal itu berpengaruh pada terhambatnya meraih cita-cita.
Untuk menjawab hal tersebut penulis membuat angket yang berhubungan dengan penggalian potensi diri untuk menemukan model kecerdasan siswa dan kebiasaan siswa baik pada relasi sosial kelas, lingkungan, dan keluarga. Dari hasil angket dan tingkah laku sehari-hari yang diamati ternyata siswa memiliki kecerdasan yang luar biasa akan tetapi siswa sering terbawa oleh teman-teman nya yang tingkah lakunya kurang baik ketika dikelas khususnya ketika pelajaran diberlangsung siswa ribut sendiri akan tetapi klien ini aktif bertanya ketika ada ulangan harian dia berusaaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai yang baik dengan cara bertanya kepada guru tentang penjelasan dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Kemudian dilanjutkan dengan mewawancara siswa yang kami dapatkan adalah model belajar siswa adalah dia belajar secara maksimal hanya ketika menghadapi ujian dikarenakan  pada hari-hari biasa, siswa tersebut lebih suka untuk membantu orang tuanya.
Lebih lanjut penulis mewawancari siswa, kami menemukan bahwa siswa merasa  kasihan dengan orang tuanya dan dia sering menghabiskan waktu untuk membantu orang tuanya bekerja untuk mencukupi kehidupan seharu-hari sehingga waktu belajarnya terbengkalai. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya apakah hal tersebut menjadi beban siswa baik dalam pembelajaran dan perkembangan psikisnya.


B.     Sintesis
Hubungan permasalahan yang dihadapi siswa pada dasarnya bukan menjadikan siswa dipandang sebagai manusia yang bersalah, dari hasil analisis data yang kami lakukan kami mengambil beberapa butir permasalahan yang menjadi hambatan belajar siswa yaitu:
Ø  Siswa merasa belum diterima keadaannya didalam relasi sosial.
Ø  Siswa memiliki permasalahan yaitu dengan belajarnya yang dipengaruhi oleh keluarganya yang selalu melibatkan klien dalam mencari nafkah.
Ø  Kecenderungan untuk mengabaikan pembelajaran dan anggapan tidak pentingnya sebuah pelajaran.

C.    Diagnosis
Dari hasil sintesis yang kami paparkan kami menemukan beberapa hal yang dapat disajikan sebagai acuan sebab-sebab masalah yang dihadapi siswa:
1.        Ditinjau dari kehidupan keluarga
Jika kita melihat dari hasil wawancara, kami menyimpulkan bahwa di dalam keluarga tidak ada masalah yang serius hanya kedua orang tuanya yang kurang memperhatikan belajar siswa dan kedua orang tuanya yang kurang menanggap pendidikan itu penting buat anaknya  sehingga tidak ada sosok yang memantau kegiatannya secara intensif dalam keluarga, sehingga yang terjadi adalah tidak ada kendali atas kegiatan yang dikerjakan siswa.
2.        Ditinjau dari cara belajar siswa
Siswa memiliki kecerdasan dan dia aktif bertanya ketika ada hal yang menganjal dipikiranya dan dia merasa belum faham hal ini merupakan titik positif siswa akan tetapi ketika guru tidak meberikan ketegasan kepada siswa maka dia mengabaikan proses belajar dan pada akhirnya dia mengalami kebingunangan disaat ujian dan disaat ujian inilah dia menjadi super aktif bertanya Karena takut mendapatkan nilai jelek.
3.        Ditinjau dari pergaulan siswa
Dalam pergaulan siswa yang mana siswa selalu cepat marah dan kasar jika diganggu teman, kami melihat fenomena ini adalah sebuah gejala dari hasil pandangan teman-teman siswa yang tidak memperhatikan atau tidak menerima keberadaan/kehadiran siswa. Oleh sebab itu dia akan selalu membuat kegaduhan sebagai cara untuk mencari perhatian teman sekelas.
4.      Ditinjau dari perekonomian keluarga
Jika melihat pekerjaan orang tua  maka ada masalah yang dihadapi siswa dalam segi perekonomian dimana ada empat orang anggota keluarga yang harus ditanggung dan perekonomian mereka cukup sulit sehingga secara tidak langsung perekonomian keluarga siswa menimbulkan masalah yang terkait dengan fasilitas belajar seperti buku dan perlengkapan sekolah.

D.    Prognosis
Pelayanan yang dapat kami sajikan untuk membantu siswa adalah dengan bimbingan konseling:
Ø  Pendampingan belajar.
Ø  Pemberian motivasi belajar.
Ø  Memberikan pemahaman bagaimana cara yang benar agar dapat diterima keberadaannya di dalam lingkungan sosial.
Ø  Penanaman sikap peduli terhadap sesama yang menjadikannya dapat memilih teman yang baik dan juga dapat menghargai teman.
Ø  Mengajarkan kepada siswa untuk mau menghormati guru
Ø  Memberikan pemahaman kepada siswa akan pentingnya dunia pendidikan dalam membentuk karekter anak bangsa yang cerdas dan berkualitas.


E.     Treatment
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk membantu siswa adalah :
Ø  Masalah Pembelajaran Siswa
1.    Siswa dianjurkan untuk belajar lebih rajin
2.    Tanamkan sikap belajar secara teratur lebih baik dari pada belajar dadakan
3.    Lebih meningkatkan belajarnya
4.    Mau menghargai guru yang mengajar


Ø  Masalah keluarga
1.      Ajarkan pada siswa untuk mau meluangkan waktu berada dirumah dari pada harus keluar rumah dengan tujuan yang tidak bermanfaat.
2.      Hormatilah guru karena guru adalah sumber dari ilmu
3.      Manfaatkan sebaik mungkin waktu jika memungkinkan berkumpul dengan keluarga
4.      Ajarkan pada siswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap masa depannya
Ø  Masalah pergaulan
1.      Siswa dianjurkan untuk mau menghargai keberadaan teman.
2.      Siswa dianjurkan membuat hubungan pertemanan yang lebih erat agar dapat saling mengingatkan
3.      Carilah teman yang dapat memberikan dukungan  positif dengan keberadaan dan keadaan siswa
4.      Gunakan cara yang baik untuk mendapatkan perhatian teman atau agar siswa dapat diterima di dalam kelas.
5.      Kegiatan berprestasi lebih baik dari pada mengganggu teman sekelas untuk mendapatkan perhatian.

F.     Follow Up
Dari hasil treatment yang kami lakukan kami dapat melihat bahwa siswa lebih merasa percaya diri dengan keadaannya. Yang mana dulunya dia mencari perhatian teman-teman dengan cara mengganggu sekarang dia lebih tenang di dalam kelas. Sedikit-demi sedikit siswa telah mau memperhatikan pelajaran yang kami ajarkan. Dari penanaman sikap tanggung jawab terhadap masa depannya siswa lebih termotivasi untuk belajar lebih rajin, kami  menyerahkan masalah pada kedua orang tua sebagai pengawas dan yang mimiliki tanggung jawab atas keadaan siswa dirumah. Karena keterbatasan waktu bersama dengan siswa. Oleh sebab itu hasil treatment kami masih belum mencapai kesempurnaan yang maksimal. Kami berharap agar pengawasan terhadap anak ini dapat dilanjutkan oleh petugas yang berwenang disekolah seperti guru BP.


BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari hasil studi kasus ini adalah; Mohamad abdul khobir, adalah siswa yang kurang mendapatkan perhatian dari kedua ornag tuanya, yang mana waktu untuk berkumpul dan mengawasi keadaan siswa sangat kecil intensitasnya, karena kesibukan dari orang tuanya.
Terlepas dari itu semua dia termasuk siswa yang kurang diterima keberadaannya di dalam kelas. Hal ini terbukti dengan hasil wawancara yang kami lakukan kepada teman sekelasnya yang mana kebanyakan mereka tidak menerima keberadaannya di dalam kelas. Sehingga pelampiasannya untuk mendapatkan perhatian dari teman-teman sekelas yaitu dengan cara yang salah, seperti mengganggu teman, dan cepat marah apabila di dalam kelas.
Namun demikian kami melihat potensi yang positif dari kegiatan siswa seperti seprti hobinya dalam   olahraga sepak bola. Dari situ kami memberikan sebuah semangat atau motivasi supaya apa yang menjadi hobinya tersebut bisa diaplikasikan. Kami juga tidak lupa mengingatkan bahwa hal itu tidak akan tercapai tidak diikuti dengan usaha dan doa.

B.     Saran
a.      Bagi siswa (Klien)
Ø  Siswa harus lebih menumbuhkan semangat dalam belajar
Ø  Mulai merubah cara belajar siswa yang serba dadakan dengan cara belajar yang teratur.
Ø  Buat suasana yang nyaman dalam kegiatan belajar
Ø  Carilah teman yang mampu membuat dirimu nyaman dan juga dapat memberikan saran serta mengingatkan kita jika kita berbuat salah
Ø  Manfaatkan waktu luang untuk belajar, jangan digunakan untuk kegiatan yang sia-sia tidak bermanfaat
Ø  Sukuri apa yang sudah ada dalam kehidupan sehari-hari
Ø  Tumbuhkan sikap disiplin dan tanggung jawab atas segala urusan.
Ø  Komunikasikan segala masalah dengan orang terdekat
Ø  Jangan pernah menunda pekerjaan dan gunakan waktu yang sebaik-baiknya.

b.      Bagi Guru
Ø  Diharapkan guru bisa mengajarkan pada siswa untuk lebih bertanggung jawab pada tugas siswa yaitu belajar.
Ø  Ajak anak untuk ikut serta dalam pembelajaran aktif agar siswa bertanggung jawab dalam pembelajaran
Ø  Gunakan media yang mungkin dapat menjembatani siswa dalam memahami pelajaran
Ø  Berikan perhatian lebih dengan cara sesekali berkunjung didekat mejanya

c.       Bagi keluarga
Ø  Luangkan waktu untuk kebersamaan dengan anak
Ø  Lebih perhatian pada kondisi anak
Ø  Jalin komunikasi yang lebih erat dengan anak
Ø  Awasi terus perkembangan psikis, kesehatan anak dan juga pergaulannya

d.      Bagi Teman sebaya
Ø  Ciptakan suasana yang harmonis dan selaras antar teman
Ø  Beri dukungan yang positif bukan malah menjatuhkan
Ø  Ingatkan teman anda jika berada dijalan yang salah
Ø  Terus jalin hubungan yang bersifat saling memotifasi diri dan teman.
Ø  Tidak perlu saling mengangu terutama ketika proses belajar berlangsung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar